Sejarah Singkat HMJ Tarbiyah

A. Pendahuluan

            HMJ Tarbiyah adalah organisasi kemahasiswaan yang bertujuan untuk membangun mahasiswa intelektual dengan pola pikir yang cerdas namun tetap didasari iman yang kuat sehingga mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat. Dalam hal ini HMJ Tarbiyah membuka seluas-luasnya kepada semua mahasiswa Tarbiyah agar aktif dalam memberikan aspirasi demi kemajuan Tarbiyah di STAIN Pekalongan, karena secara otomatis semua mahasiswa Tarbiyah adalah anggota dari HMJ Tarbiyah.

Secara historis bahwa sisi dari nilai organisasi tidak lepas dari latar belakang namanya, yang dalam hal ini Himpunan Mahasiswa Jurusan Tarbiyah secara tersirat berkaitan penuh dengan nilai, norma, dan dasar pendidikan islam yang aktif, partisipatoris, dan kritis transformatif. Secara tidak lepas dari basis islam rahmatallil’alamin yang dikumandangkan oleh visi STAIN Pekalongan.

HMJ Tarbiyah sebagai organisasi formal bagi mahasiswa Tarbiyah mempunyai kebijakan dan aturan yang jelas tentang mekanisme dan struktur organisasi, menjadi mediator bagi persoalan akademis maupun non akademis.

B. History

            HMJ Tarbiyah didirikan pada tahun 2002 dengan beberapa tokoh aktifis kampus yang telah rela mengabdikan dirinya dengan menjabat sebagai Ketua HMJ Tarbiyah STAIN Pekalongan antara lain:  

M. Lukman Hakim

2002 – 2003

Abi Sofyan

2003 – 2004

M. Fauzi

2004 – 2005

Amin Sugiarso

2005 – 2006

M. Ghufron Dimyati

2006 – 2007

AgusMaimun

2007 – 2008

Ibadurrahman

2008 – 2009

Hasyim

2009 – 2010

M. Akhsan

2010 – 2011

Abdullah

2011

Fitriyani

2012

Ainun Najib

2013

Slamet Nur Chamid

2014

Frieda Amriza

2015

Rotib Muntaqo

2016

C. Arah dan Tujuan

HMJ Tarbiyah mempunyai arah untuk melebarkan sayapnya dengan menjalin hubungan silaturahmi, dan mampu mengayomi HMPS-HMPS yang ada dibawahnya.

Menyongsong Generasi Tarbiyah yang berkarakter, berkualitas dan profesional yang mampu mengamalkan nilai-nilai pendidikan. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan budaya mahasiswa yang mengedepankan religiusitas, intelektualitas, serta mempunyai kepekaan sosial yang tinggi sehingga terbentuk masyarakat yang akademis yang memiliki etika sosial, etika ilmu, dan etika profesi yang  kuat.